Kejadian yang bikin heboh Kota Lubuklinggau pada Selasa (18/4) pagi, rupanya lantaran mobil satu keluarga itu ngebut dan menerobos razia.
Dilansir dari Sriwija Post, rombongan keluarga ini berangkat dari Desa Blitar Kecamatan Sindang Beliti Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, pada Selasa (18/4) pagi.
Mereka berjumlah tujuh orang, yaitu lima orang dewasa dan dua anak-anak, naik mobil Honda City, hendak menghadiri undangan kerabatnya di Kecamatan Muarabeliti Kabupaten Musirawas.
Mereka melintas melalui jalur lingkar barat Kota Lubuklinggau. Diduga, saat melintas ada anggota polisi yang diduga melakukan razia.
Diki, yang mengendarai mobil, diduga menerobos razia lalu melaju kearah selatan. Diduga mencurigakan, mobil tersebut dikejar, hingga terjadi aksi kejar-kejaran dalam kota.
Diduga selama pengejaran ini anggota melepaskan beberapa kali tembakan kearah mobil. Terlihat dari beberapa bekas tembakan dibagian belakang mobil Honda City dan dibagian kaca mobil juga ada bolong bekas tembakan dan kacanya pecah.
Selain itu, kaca dibagian penumpang samping kanan mobil Honda City itu juga pecah, diduga juga karena tembakan.
Pengejaran terhenti di Jalan Yos Sudarso Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau. Tepatnya di jalan raya samping Bank Mandiri Simpang Periuk.
"Pertama saya dengar ada empat kali suara tembakan. Lalu saya keluar dari dalam kantor dan melihat ada mobil sedan warna hitam didepan agak kesamping kanan kantor dalam posisi terjepit mobil lain dari depan dan belakang. Kemudian ada dua suara tembakan lagi," ungkap sumber Sripo diwawancarai dilokasi usai kejadian.
Dilanjutkan, ia kemudian mendekat dan melihat ada orang dikeluarkan dari dalam mobil, dalam kondisi bersimbah darah.
Menurutnya, sopir mobil tersebut adalah seorang laki-laki dan disampingnya ada laki-laki lain yang memangku anak-anak.
Sedangkan di bagian belakang, ada beberapa perempuan dan satu orang anak-anak.
"Sopirnya ditarik keluar duluan. Waktu saya perhatikan, di bagian belakang mobil ada sekitar empat lobang seperti bekas kena tembak," katanya.
Setelah seluruh penumpang dikeluarkan, kemudian langsung dibawa ke rumah sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.
Diketahui kemudian, satu orang meninggal dunia, yaitu Surini. Sedangkan lima orang lainnya juga mengalami luka tembak namun selamat dan satu orang lagi tidak apa-apa.
Korban yang mengalami luka tembak kemudian dipindahkan dari RS Siti Aisyah ke RS Sobirin.
Seperti diketahui, rombongan satu keluarga yang berasal dari Desa Blitar Kecamatan Sindang Beliti Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, mengalami peristiwa tragis di Kota Lubuklinggau.
Rombongan yang terdiri dari nenek, anak dan cucu yang berjumlah tujuh orang ini diduga ditembak oleh anggota polisi saat melintas di Kota Lubuklinggau, Selasa (18/4) sekitar pukul 11.00 menggunakan mobil Honda City berwarna hitam BG1488ON.
Akibat peristiwa ini, satu orang meninggal dunia, yaitu Surini (55) yang terkena tembakan dibeberapa bagian tubuhnya.
Sementara beberapa anaknya, yaitu Diki (29) mengalami luka tembak dibagian punggung, Indra (32) luka tembak dibagian tangan kiri tembus, Novianti (31) luka tembak lengan sebelah kanan dan Dewi Arlina (35) mengalami luka tembak lengan sebelah kiri tembus.
Adapun cucunya yaitu Genta Wicaksono yang masih berusia tiga tahun mengalami luka kepala diatas telinga sebelah kiri, diduga terserempet peluru. Dan Galih (6) tidak mengalami luka. (*)
Dilansir dari Sriwija Post, rombongan keluarga ini berangkat dari Desa Blitar Kecamatan Sindang Beliti Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, pada Selasa (18/4) pagi.
Mereka berjumlah tujuh orang, yaitu lima orang dewasa dan dua anak-anak, naik mobil Honda City, hendak menghadiri undangan kerabatnya di Kecamatan Muarabeliti Kabupaten Musirawas.
Mereka melintas melalui jalur lingkar barat Kota Lubuklinggau. Diduga, saat melintas ada anggota polisi yang diduga melakukan razia.
Diki, yang mengendarai mobil, diduga menerobos razia lalu melaju kearah selatan. Diduga mencurigakan, mobil tersebut dikejar, hingga terjadi aksi kejar-kejaran dalam kota.
Diduga selama pengejaran ini anggota melepaskan beberapa kali tembakan kearah mobil. Terlihat dari beberapa bekas tembakan dibagian belakang mobil Honda City dan dibagian kaca mobil juga ada bolong bekas tembakan dan kacanya pecah.
Selain itu, kaca dibagian penumpang samping kanan mobil Honda City itu juga pecah, diduga juga karena tembakan.
Pengejaran terhenti di Jalan Yos Sudarso Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau. Tepatnya di jalan raya samping Bank Mandiri Simpang Periuk.
"Pertama saya dengar ada empat kali suara tembakan. Lalu saya keluar dari dalam kantor dan melihat ada mobil sedan warna hitam didepan agak kesamping kanan kantor dalam posisi terjepit mobil lain dari depan dan belakang. Kemudian ada dua suara tembakan lagi," ungkap sumber Sripo diwawancarai dilokasi usai kejadian.
Dilanjutkan, ia kemudian mendekat dan melihat ada orang dikeluarkan dari dalam mobil, dalam kondisi bersimbah darah.
Menurutnya, sopir mobil tersebut adalah seorang laki-laki dan disampingnya ada laki-laki lain yang memangku anak-anak.
Sedangkan di bagian belakang, ada beberapa perempuan dan satu orang anak-anak.
"Sopirnya ditarik keluar duluan. Waktu saya perhatikan, di bagian belakang mobil ada sekitar empat lobang seperti bekas kena tembak," katanya.
Setelah seluruh penumpang dikeluarkan, kemudian langsung dibawa ke rumah sakit Siti Aisyah Lubuklinggau.
Diketahui kemudian, satu orang meninggal dunia, yaitu Surini. Sedangkan lima orang lainnya juga mengalami luka tembak namun selamat dan satu orang lagi tidak apa-apa.
Korban yang mengalami luka tembak kemudian dipindahkan dari RS Siti Aisyah ke RS Sobirin.
Seperti diketahui, rombongan satu keluarga yang berasal dari Desa Blitar Kecamatan Sindang Beliti Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, mengalami peristiwa tragis di Kota Lubuklinggau.
Rombongan yang terdiri dari nenek, anak dan cucu yang berjumlah tujuh orang ini diduga ditembak oleh anggota polisi saat melintas di Kota Lubuklinggau, Selasa (18/4) sekitar pukul 11.00 menggunakan mobil Honda City berwarna hitam BG1488ON.
Akibat peristiwa ini, satu orang meninggal dunia, yaitu Surini (55) yang terkena tembakan dibeberapa bagian tubuhnya.
Sementara beberapa anaknya, yaitu Diki (29) mengalami luka tembak dibagian punggung, Indra (32) luka tembak dibagian tangan kiri tembus, Novianti (31) luka tembak lengan sebelah kanan dan Dewi Arlina (35) mengalami luka tembak lengan sebelah kiri tembus.
Adapun cucunya yaitu Genta Wicaksono yang masih berusia tiga tahun mengalami luka kepala diatas telinga sebelah kiri, diduga terserempet peluru. Dan Galih (6) tidak mengalami luka. (*)
- Terima kasih ^_^