Jika kita lihat dengan seksama apa yang terjadi di sekitar kita maka kita akan melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat meningkatkan keimanan kita. Bahkan, di dalam Al-Qur’an pun juga telah dijelaskan berbagai kebesaran Allah SWT selama ini.Namun sayangnya tidak banyak orang yang menyadari akan hal ini.
Akan tetapi Allah SWT sangat sayang terhadap hamba-Nya, sehingga Ia memberikan peringatan dan teguran terhadap manusia agar kembali ke jalan yang lurus. Selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian.
Seperti kisah dibawah ini ketika ada seseorang yang menghina Rasulullah SAW, maka Allah SWT pun menimpakan adzab kepadanya. Karena peristiwa tersebut, maka ribuan orang berbondong-bondong masuk agama Islam. Berikut kisah selengkapnya.
Suatu ketika, kaum nasrani sedang merasakan suka cita. Mereka sangat gembira karena pemimpin Mongol yang sebelumnya Islam sekarang sudah menjadi murtad.Perayaan ini, dihadiri oleh tokoh Nasrani dan tampilah seorang pendeta.
Dengan tubuh yang gagah, membuatnya ingin tampil agar semua mata dapat tertuju padanya dan terksima melihatnya. Ia ingin menguatkan keyakinan sang raja agar tetap murtad dan tidak pernah sedikit pun berpikir untuk kembali ke agama sebelumnya, yakni Islam.
Dalam ceramahnya ini, pendeta tersebut mencela Nabi Muhammad SAW. Setelah beberapa ucapan menghina, tiba-tiba seekor anjing pemburu yang terikat di daerah itu menggonggong dengan keras. Semua orang pun terkejut. Bahkan, ikatan yang terpasang pada anjing itu terlepas dengan sendirinya kemudian anjing itu berlari ke arah pendeta dan langsung mencakar wajah si pendeta. Beruntungnya, orang-orang di sekitar berhasil menghentikan anjing yang sedang mengamuk itu. Inilah adzab penghina Nabi Muhammad.
Orang-orang di sana mencoba mengingatkan pendeta bahwasanya, kejadian anjing yang mencakar wajah pendeta itu karena ia menghina Nabi Muhammad sehingga anjing itu marah dan menyerang pendeta. Namun, pendeta itu tidak percaya, ia mengatakan bahwa anjing itu hanya salah merespon. Mungkin, ia terkejut dan menganggap jika gerakan tangan si pendeta merupakan isyarat yang ingin menyerangnya.
Ia pun kembali melanjutkan ceramahnya. Ia mulai mencela Nabi Muhammad kembali. Tapi, baru beberapa kata saja, anjing tersebut kembali berontak dan ikatannya pun lepas. Dengan cepat anjing itu mendatangi pendeta dan merobek dada serta menyambar leher si pendeta. Akhirnya, pendeta itu jatuh dan tidak bernyawa lagi.
Semua orang pun berteriak histeris ketakutan. Di dalam peristiwa yang menakutkan ini, mereka justru saling merenung karena tidak mungkin peristiwa ini teerjadi secara kebetulan. Tidak mungkin jika anjing itu menyerang pendeta dua kali saat Nabi mulai dihina kecuali digerakkan oleh Allah Ta’ala. Kematian pendeta itu merupakan adzab dari Allah karena telah menghina manusia paling mulia, yakni Nabi Muhammad SAW. Tidak ada yang bisa melakukan hal tersebut kecuali Allah SWT.
Setelah peristiwa ini, orang-orang di sana pun dengan berbondong-bondong untuk masuk Islam. Bahkan menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani yang dituliskan oleh Imam Adz-Dzahabi di dalam Mu’jamus Syuyukh mengatakan bahwa karena kejadian ini, 40 ribu orang Mongol masuk agama Islam.
Kita tahu bahwa Rasulullah adalah manusia yang paling mulia dan tidak perlu diragukan lagi untuk keimanannya pada Allah. Tak heran jika Allah juga begitu mencintai Nabi Muhammad SAW. Perjuangan yang luar biasa dari Rasulullah dalam ajaran Allah membuatnya menjadi orang pertama yang dijamin masuk Islam.
Oleh karena itu, menghina Rasulullah berarti menghina ajaran Allah. Allah tidak akan pernah diam saat manusia paling mulia direndahkan oleh orang-orang ini, maka ditunjukkanlah kebesaran Allah dengan yang diberikan pada si pendeta penghina nabi kena adzab.
Seperti yang kita tahu bahwa jika kita melakukan dosa maka Allah akan memberikan adzab yang setimpal atau bahkan lebih. Adzab itu bisa diberikan di akhirat kelak ataupun langsung diturunkan saat itu juga.Si pendeta itu langsung mendapatkan adzab atas perilaku buruknya menghina Rasulullah sehingga ribuan orang jadi mualaf.